Batik Jogja dan penjelasannya seringkali menjadi rujukan untuk lebih mengenal batik Jogja dan segala seluk beluknya. Nah, kebanyakan motif batik Yogyakarta mencerminkan filsafah adiluhung atau bernilai tinggi.
Lanjutan tentang 10 Batik Jogja dan Penjelasannya
Nah, setelah membaca 10 Jenis Batik Jogja yang Bagus dan Punya Ciri Khas (1), berikut ini adalah tujuh batik Jogja dan penjelasannya agar kita lebih mudah memahami.
4. Batik Nitik
Batik jenis ini telah ada sejak tahun 1950-an dan hingga kini masih eksis di kawasan Desa Wonokromo dekat Kotagede. Salah satu jenis batik Jogja ini biasanya bernuansa warna putih, biru maupun coklat.
Ciri khas dari Batik Nitik adalah ragam motif berbentuk daun, bunga maupun sulur. Sekilas tampak seperti tenunan, batik jenis ini dibuat dengan teknik dobel ikat yang dikenal dengan “Patola” atau “Cinde”.
Salah satu jenis yang populer adalah Batik Nitik Cakar. Batik yang sering digunakan saat acara perkawinan ini mengandung doa baik agar kedua mempelai dilancarkan dalam mencari nafkah, seperti ayam yang pintar mencari makan dengan cakarnya.
5. Batik Parang Rusak Barong
Selain berkembang di Jogja, Batik Parang Rusak Barong juga cukup dikenal di Surakarta. Berbeda dengan Batik Nitik yang dipakai di upacara pernikahan, batik yang memiliki filosofi sakral ini justru dilarang dipakai saat acara pernikahan karena dipercaya membawa dampak buruk kedepannya.
Sebagai cikal bakal dari semua motif parang, Batik Parang Rusak Barong ini menggambarkan senjata dan kekuasaan. Harapannya, batik ini dapat membawa aura positif dan memberikan kekuatan bagi pemakainya.
6. Batik Semen
Penggambaran tentang kekayaan hidup manusia dapat dilihat dari jenis batik yang satu ini. Tak heran jika batik ini mengandung filosofi tentang kemakmuran dan kesuburan yang berkaitan erat dengan alam semesta.
Dihiasi dengan ornamen hias seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, batik ini cukup populer di kalangan masyarakat. Tapi jangan sembarangan pakai ya karena motifnya juga dianggap sakral.
7. Batik Slobog
Batik yang khas dengan unsur geometris ini biasanya dipakai untuk acara pelantikan pejabat maupun melayat. Filosofi dari Batik Soblog adalah agar pemimpin senantiasa diberikan kelancaran dalam mengemban tugasnya.
Sedangkan makna lainnya adalah agar arwah yang meninggal dimudahkan jalannya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan. Ciri khas batik Soblog yang cukup mencolok adalah motif kotak-kotak yang membentuk segitiga.
8.Batik Pamiluto
Hampir sama dengan Batik Nitik, Batik Pamiluto juga sering dipakai oleh pasangan yang akan mengadakan acara pertunangan. Mengandung nilai yang cukup positif, yaitu sebagai pengikat kedua calon pengantin agar dapat membangun hubungan baik hingga tanggal pernikahan.
Kata “Pamiluto” sendiri berasal dari kata pamilut yang artinya pemikat atau tertarik. Unsur batik yang tergambar adalah ceplok, aprang, truntum dsb.
9. Batik Sidomukti
Batik Sidomukti biasanya digunakan untuk acara pernikahan khas adat Jawa, seperti ijab, siraman dsb. Menjadi motif batik khas keraton. Batik dengan awalan kata “sido” memiliki makna pengharapan agar segala yang didoakan dikabulkan Tuhan.
“Sidomukti” berarti mulia dan sejahtera, sehingga filosofi batik Yogyakarta ini adalah agar pemakaiannya senantiasa mendapatkan eksejahteraan, kebahagiaan dan lancar rejeki.
10. Batik Kawung
Batik dengan filosofi keadilan dan keperkasaan ini biasanya dipakai oleh seorang raja, dimana harapannya adalah dapat memimpin dan melindungi rakyatnya. Motif Kawung ini juga menggambarkan sesuatu yang suci dan murni.
Bulatan lonjong ini merupakan penggambaran dari buah kolang-kaling (kawung) yang cukup populer di kalangan masyarakat. Motif batik ini terdiri dari empat buah bulatan lonjong menyilang.
Kamu Suka Batik yang Mana?
Bagaimana, apakah sudah lebih memahami tentang batik Jogja dan penjelasannya? Semoga bermanfaat ya. Selain menggunakan motif-motif yang dan tegas, batik Yogyakarta ini juga mencerminkan filsafah adiluhung atau bernilai tinggi.
Kamu pilih motif yang mana nih?