Batik Ecoprint adalah satu jenis motif kain yang kini makin berkembang di dunia fashion. Di beberapa pameran UMKM sering terlihat tawaran aneka batik ecoprint yang rata-rata didominasi dengan warna-warna alam, seperti kuning, coklat, atau pun hijau.
Jadi, batik ecoprint itu apa sih? Bagaimana proses pembuatannya? Yuk kita telusuri lebih jauh.
Makna Batik Ecoprint
Sesuai dengan namanya, ecoprint ternyata berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam, sedangkan print artinya cetak.
Nah, ecoprinting atau batik ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu lalu kain tersebut direbus.
Motif yang dihasilkan oleh sistem ecoprint ini look-nya lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.
Batik Ecoprint adalah Batik yang Ramah Lingkungan
Batik ecoprint adalah batik yang dibuat dari bahan-bahan organik langsung dari alam, mulai dari kain, motif hingga pewarnanya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ecoprint diproduksi cukup aman dan tanpa merusak lingkungan. Sebagai contohnya adalah batik ecoprint daun, ecoprint batang, ecoprint bunga dsb.
Lalu, sisa bahan ecoprint ini dibuang kemana? Jangan salah, sisanya bisa dijadikan kompos sehingga akan menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Bahan untuk packaging-nya pun cukup ramah lingkungan. Wah, sebuah peluang usaha yang cukup menarik, ya!
Alat dan Bahan Batik Ecoprint yang Wajib Kamu Tahu!
Nah, kamu ternyata biss loh mencoba membuat batik ecoprint sendiri di rumah karena hampir semua bahannya mduah didapat. Berikut ini adalah alat dan bahan batik ecoprint yang wajib kamu persiapkan:
ALAT
- Plastik. Ini bisa dimanfaatkan sebagai alas saat membatik agar lantai tidak kotor.
- Palu. Nah, palu bisa kamu manfaatkan untuk memukul-mukul bahan kain, juga mengeluarkan zat warna alami yang berasal dari bahan-bahan alam, seperti daun, bunga dst.
- Tawas. Ini kamu perlukan untuk mordanting dan fiksasi kain batik.
- Cuka. Kalau cuka bermanfaat untuk mordanting kain.
BAHAN:
- Nah, material utama untuk membatik ini bisa dipilih warna putih polos. Kain yang dapat kamu pergunakan adalah kain polos berwarna putih. Jenis kain boleh dipilih kain mori yang ketebalan, kehalusan dan kerapatan yang sesuai untuk batik. Alternatif lain adalah kain nanas, rayon, sutera, atau dobby. Mengapa warna putih? Karena ini akan mudah memunculkan motif dari replika tumbuhan.
- Pewarna untuk batik ecoprint adalah berasal dari bunga, daun, ranting, atau bagian tumbuhan lain yang masih segar. Beberapa tanaman yang biasa untuk ecoprint, yaitu daun jati, kenikir, truja, dan daun lanang.
Tips Pilih Tumbuhan untuk Pewarna Ecoprint
- Pilih tanaman yang berbau tajam agar menghasilkan warna yang kuat pula.
- Coba gosokkan tanaman ke permukaan kain atau kulit. Jika meninggalkan bekas atau noda, berarti tanaman itu cocok untuk dijadikan warna ecoprint.
- Rendamlah bahan tanaman ke dalam air panas selama kurang lebih 10 menit. Jika air berubah warna, maka tanaman tersebut bisa kamu pilih sebagai pewarna.
Kelebihan Batik Ecoprint
- Harga jualnya tak murah karena dibuat dengan tangan dan semua berasal dari alam sehingga grade-nya hampir sama dengan batik tulis.
- Batik Ecoprint lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami.
- Motif batik yang dihasilkan unik seperti batik tulis. Jadi tak mungkin ada dua motif kain yang sama persis dari proses membatik ecoprint.
- Potensi pasarnya bagus karena belum banyak saingan dan belum ada yang memproduksi dalam partai besar.
Batik ecoprint adalah satu item fashion yang bisa kamu mix & match untuk meningkatkan value OOTD-mu. Selain bisa diproduksi sebagai outfit untuk pria maupun wanita, batik ecoprint juga bisa ditemukan sebagai motif sepatu, tas etnik, taplak, gordyn dan perlengkapan lainnya.
Gimana, mulai tertarik?